Berbicara soal emosi atau perasaan manusia, pernah nonton film aminasi Inside Out kan? Di film itu ada lima tokoh yang mewakili emosi/perasaan Riley (sang tokoh utama), yaitu Joy (bahagia), Sadness (sedih), Fear (takut), Disgust (jijik/sombong/tidak suka), dan Anger (marah). Kelimanya tinggal bersama di satu tempat, di dalam diri Riley. Di antara lima perwakilan emosi itu, Joy adalah pemeran utamanya. Iya, Riley adalah anak yang ceria, selalu bahagia. Di awal cerita Joy menyebutkan peran masing-masing emosi itu bagi hidup Riley, dan sayangnya menganggap Sadness tak punya peran baik, ya dia hanya sebuah kesedihan. Menurut Joy, mereka semua bersama Riley akan baik saja tanpa Sadness.
Tapi apa iya "kesedihan' memang tidak punya peran buat kita? Apa iya "kesedihan" tidak perlu ada agar kita bahagia saja terus-terusan?
Setiap manusia terlahir sepaket jiwa dan raga. Raga adalah fisik kita, dan jiwa adalah perasaan/emosinya. Bahagia, sedih, marah, dan lainnya. Semua perasaan/emosi itu berperan. Saat menyukai yang terjadi kita bahagia, saat yang terjadi bukan yang kita inginkan kita sedih, bahkan bisa jadi kita justru marah. Singkatnya, coba bayangkan saja, kalau perasaan yang kita miliki hanya kebahagiaan saja, apa mungkin sepanjang waktu kita terus-terusan tertawa dan senyum-senyum? Wkwkwk. Tapi intinya bukan itu. Setiap emosi itu berperan untuk kita mengekspresikan perasaan kita atas sesuatu yang kita alami. Dalam hidup semuanya silih berganti, apa yang kita lakukan selalu ditujukan mencari bahagia. Kenapa bukan kesedihan atau kemarahan atau perasaan-perasaan lainnya? Karena rasanya nggak enak. Yang enak adalah kebahagiaan. Tapi terlepas dari kendali kita, sedih ataupun marah tentu saja bisa terjadi. Dan sama halnya seperti kebahagiaan yang diekspresikan, sedih maupun marah juga perlu diekspresikan.
Sedih dan marah memang emosi negatif. Keduanya erat dengan ketidaksesuaian, kekecewaan, menangis, putus asa, kekesalan, penyesalan, dsb. Namun seperti halnya kaki kanan dan kaki kiri yang menyeimbangkan tubuh kita. Emosi negatif juga penyeimbang emosi positif bagi manusia. Tentu saja dengan kadar dan cara yang tepat. Orang yang positif bukan berarti hanya ada kebahagiaan saja di dalam dirinya. Sedih, kecewa, marah juga tentu saja ada. Tapi dia tahu cara positif mengekspresikan perasaan negatifnya. Dalam film Inside Out ini, konflik dimulai ketika Riley dan keluarganya harus pindah ke San Fransisco. Kehidupan Riley pun berubah, terjadilah konflik batin dalam diri Riley.
Joy ingin Riley bahagia. Dia bersedia melakukan apapun agar Riley bahagia, bahkan dengan meninggalkan Sadness. Menurutnya Sadness buruk bagi Riley. Sampai akhirnya Sadness sendiri putus asa dan berusaha lari karena merasa hanya membuat hidup Riley semakin buruk. Kalau dibawa ke dunia nyata kita sebagai manusia, keadaan ini sama dengan saat kita sedang sedih, tapi kita tidak mau mengaku sedih, hanya terus berusaha (pura-pura) bahagia. Kisah Inside Out ditutup dengan Joy yang sadar bahwa Sadness-lah yang bisa menyelesaikan masalah yang dialami Riley. Iya, Riley memang sedih. Tapi dia pura-pura bahagia karena tidak enak pada orang tuanya, takut membuat mereka kecewa. Riley akhirnya mengakui kesedihannya. Setelah itu semuanya perlahan membaik dan membahagiakan. Kelima emosi/perasaan pun, Joy, Sadness, Disgust, Fear, dan Anger, bersama berdampingan berperan dalam kehidupan Riley.
Joy ingin Riley bahagia. Dia bersedia melakukan apapun agar Riley bahagia, bahkan dengan meninggalkan Sadness. Menurutnya Sadness buruk bagi Riley. Sampai akhirnya Sadness sendiri putus asa dan berusaha lari karena merasa hanya membuat hidup Riley semakin buruk. Kalau dibawa ke dunia nyata kita sebagai manusia, keadaan ini sama dengan saat kita sedang sedih, tapi kita tidak mau mengaku sedih, hanya terus berusaha (pura-pura) bahagia. Kisah Inside Out ditutup dengan Joy yang sadar bahwa Sadness-lah yang bisa menyelesaikan masalah yang dialami Riley. Iya, Riley memang sedih. Tapi dia pura-pura bahagia karena tidak enak pada orang tuanya, takut membuat mereka kecewa. Riley akhirnya mengakui kesedihannya. Setelah itu semuanya perlahan membaik dan membahagiakan. Kelima emosi/perasaan pun, Joy, Sadness, Disgust, Fear, dan Anger, bersama berdampingan berperan dalam kehidupan Riley.
Nah, sama halnya dalam kehidupan kita sehari-hari, apabila yang terjadi tidak sesuai, membuat kecewa, membuat sedih, maka hal pertama yang seharusnya kita lakukan adalah 'terima'. Kita tidak harus tidak pernah sedih untuk jadi orang yang positif. Akui bahwa hal itu memang membuat kita kecewa. Sedih ya udah sedih aja. Mau nangis ya udah nangis aja. Jangan ditunda-tunda (tapi tetap pada tempatnya yaa, tahulah gimana, wkwkwk). Nggak perlu sok tegar. Menangislah sebanyak yang hati kita ingin tangisi. Menangis karena sedih itu wajar kok. Kan manusia. Kalau kata Sadness, "Menangis membantuku untuk mengurangi beban hidup". Hehehe. Iya, biarkan kesedihan itu luruh bersama air mata #ciee. Selesaikan kesedihan itu segera sampai tuntas, sehingga besok-besok kamu nggak balik lagi menangisi hal yang sama.
##88LoveLife_14
0 comments:
Post a Comment