Buku : Bertumbuh
(Satria Maulana - Kurniawan Gunadi - Iqbal Hariadi - Mutia Prawitasari - Novie Ocktaviane Mufti)
Pagi ini menang melawan malas, keluar bertemu stranger.
Mengolah raga dengan berlari, mengolah hati dengan "Bertumbuh".
Jadi kesimpulan baca cepat pagi ini adalah..
- Menata. Orang cerdas itu pandai menata hidup, bisa menata hatinya (Hal. 8)
- Pindah - Move on. Mungkin karena kita kurang bersyukur atas perasaan yang kita punya - termasuk perasaan yang tidak nyaman, sehingga susah move-on-nya. Move-on itu, seharusnya seperti saat kita buang air. Setelah hajatnya selesai, tidaklah terpikirkan oleh kita seberapa enak makanan dan minuman itu awalnya - atau seberapa mahal, sampai-sampai rasanya begitu sayang untuk kita buang (120)
- Sederhana. Kesederhanaan yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa memiliki yang kita inginkan, tetapi hanya memilih yang kita perlukan (146).
- Kebaikan hati. Kebaikan yang hanya hati kita (dan Allah) yang mengetahuinya. Bersyukur, bersabar, ikhlas, memaafkan, menahan amarah atau rasa sedih. Pastikan bahwa ada kebaikan-kebaikan dari diri kita, setiap hari (158)
- Berbahasa. Berbahasa yang baik, yang jujur namun mengenal batas-batas (189).
- Apa kabar. Maksudnya, apa kabar yang tulus saja, bukan apa kabar karena penasaran, melainkan karena sungguh-sungguh peduli. Banyak-banyaklah bertanya apa kabar - yang tulus. Sebab saat kamu mengira orang-orang datang dan pergi dalam hidupmu, sesungguhnya kamu pun sedang datang dan pergi dalam hidup orang-orang itu (198)
Jadi, yuk menata lagi, cara move-on -nya diperbaiki, sederhana saja, jangan lupa pastikan hari ini ada kebaikan dari diri kita, kecil saja dengan berbahasa yang baik, lalu jangan lupa tanyakan pada teman yang kau temui, "Apa kabar"?
PS.
Semua kesimpulan di atas (1 - 6) dikutip dari tulisan Mutia Prawitasari dalam Bertumbuh (bukan kata-kata saya sendiri)
0 comments:
Post a Comment