Sunday, 2 August 2015

Trouble is a Friend

With problem live is never flat J

God has perfect timing, never early, never late. It takes a little patience and lot of faith. But it’s always worth the wait #Unknown

Ini tentang cerita yang aku buat. Mungkin juga sebuah nasihat. Atau bisa jadi hanya sebuah untaian kata.

Terlalu klise karena sudah sering diucapkan, sering didengar, dan semua orang sudah tahu. Tapi kalimat ini tidak pernah salah. Bahwa hidup itu berputar, seperti bumi yang juga berputar. Ada suka ada duka, ada siang ada malam. Ada tangis ada hujan. Ada bahagia dan ada pelangi yang indah.
Sebagai manusia yang percaya bahwa hidup ini bukan milik kita, tapi milik-Nya, sederhana, ‘terima’ saja.

Ya, menerima adalah kuncinya. Menerima masalah dan menyelesaikannya. Menerima kesulitan dan memudahkannya. Menerima perpisahan dan kemudian membuka pertemuan. Menerima tangis dan kemudian tertawa. Walaupun terkadang ‘menerima’ tidak bisa semudah mengucapkannya. Ada saat dimana kita lupa bahwa ingin hidup berarti juga bersedia menerima segala isi kehidupan itu. Itulah isi kehidupan, yang berwarna warni, dan tentu terkadang tidak mudah untuk dilewati.

Semua orang tentu pernah mengalami masalah berat. Entah seperti apa rupa masalah itu. Entah seperti apa proses yang kita lalui terhadap masalah itu. Entah seperti apa ending yang kita alami. Tapi satu hal, semuanya akhirnya ‘selesai’ juga. Ya, karena hidup itu berputar.

Jangan pernah membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain, pun masalah kita dengan masalah orang lain. Karena kita terlahir dengan nasib dan takdir yang berbeda. Masa lalu yang berbeda, perjalanan hidup yang berbeda. Maka masalah yang diberlakukan pada kita juga berbeda. Bisa jadi itu tergantung kualitas diri kita sekarang. Ada kalimat yang mengatakan bahwa, orang besar juga akan diberikan tantangan yang besar. Artinya masalah itu tergantung dari seberapa besar, seberapa baik kualitas ataupun kemampuan diri kita sekarang, dan akan seberapa besar/sehebat apa kita setelah melalui masalah itu. Dan tentu saja masalah yang kita alami, yang harus kita hadapi, tidak akan pernah melebihi kemampuan kita. Itu janji Tuhan yang tentu pasti benar.

Dari buku Chicken Soup for the Soul karya Kim Dong Hwa, buku tersebut berisi berbagai macam cerita tentang kebaikan, kisah nomor 23 berjudul Hidup Tak Ada Artinya Tanpa Masalah (oleh Ken Blanchard). Inti dari kisah ini yaitu hidup dengan segala macam masalah di dalamnya adalah wajar. Seorang anak dalam kisah ini berkata pada temannya yang mengeluhkan masalah dalam hidupnya, “Sejauh yang aku tahu, hanya orang yang sudah mati yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Maka jika kamu merasa bahwa masalah dalam hidupmu sudah tidak ada lagi, berarti mungkin kamu sudah dekat dengan kematianmu” #ooppss J. Memang, setelah kematian belum tentu kita terbebas dari masalah. Tapi satu hal yang dapat kita petik dari kisah ini yaitu, masalah dalam hidup itu bukanlah sesuatu yang harus dihindari, dikeluhkan ataupun disesalkan. Masalah adalah tanda kehidupan, tanda bahwa kita masih hidup.

Ada sebuah kalimat doa, yang bagiku ini sangat mengena untuk kita yang ingin ketengangan di tengah hiruk pikuknya masalah kehidupan.

God,
Grant me the serenity to accept the things I cannot change,
The courage to change the things I can,
And the wisdom to know the difference.

#Reinhold Niebuhr, “Serenity Prayer”

Kalimatnya sederhana namun cukup untuk mewakili. Kalimat ini sering disebut sebagai Doa Penenang. Pertama kali membacanya di novel biografi Merry Riana, Langkah Sejuta Suluh. Awalnya aku mengira kalimat ini dari Merry Riana, namun beberapa waktu kemudian, aku menemukan kalimat yang sama di buku Don’t Sweat the Small Stuff karya Richard Carlson. Dan beberapa bulan setelahnya, akun menemukan kalimat yang sama dalam buku tulisan Demi Lovato ‘Staying Strong’. Dari buku Staying Strong-lah aku tahu bahwa doa tersebut disusun oleh Reinhold Niebuhr seorang teolog Protestan asal Amerika Serikat.

Mickey Mouse melalui @disneywords berkata “Don’t stress over anything that you can’t change”. Serupa dengan yang pernah dikatakan oleh Bong Chandra, “Jangan pernah mencoba mengubah sesuatu yang tidak bisa kita ubah”.

Karena hidup kita adalah pemberian Tuhan, maka segala isinya selalu kembalikanlah pada-Nya. Itu solusi paling jitu.

Dalam buku #88LoveLife yang ditulis oleh Diana Rikasari, berikut ini salah satu kutipan menarik di dalamnya.

Many times we feel disappointed, angry or sad because things didn’t turn out the way we wish it would. And that happens because we expect too much. In life, things happen beyond what our brain can imagine. It is uncontrollable and can seem unbearable. But things will feel alright if we’ve prepared ourselves for anything that could happen. Because life isn’t perfect, neither are we. So why expect things to run perfectly too? God has made the best plans for us, so just enjoy the ride no matter where it leads us to. People change so don’t expect them to stay the same forever. Let us grow and became a better version of ourselves, with or without the support from people we wished we would always have. We lose and we gain people in our lives. Because maybe, there isn’t enough space for too many people in our hearts. Expect life to be exciting, because it really is (Number 10, #88LoveLife)

Hidup itu selalu indah, dengan cara Tuhan, dan dengan cara kita menyikapi segala hal di dalamnya.

Happiness is a now thing, don’t wait for later to be happy #Unknown

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 The Little Notes. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.